News & Event

Tips Memakai Gas Nitrogen pada Ban

 

 

 

 

Pernahkah dahulu terpikir dalam benak anda untuk memakai Gas Nitrogen pada ban mobil anda?? Pasti tidak pernah terpikir sama sekali bukan?? Akan tetapi mulai sekarang anda dapat menggunakan gas nitrogen pada ban mobil anda.karena pada umunya Ban adalah komponen penting pada segala jenis  kendaraan dan merupakan factor yang mesti anda perhatikan apabila anda akan bepergian. Dan sudah pasti Apapun kendaraannya anda seperti (mobil, motor, sepeda, angkutan umum, truk, dan sebagainya) tekanan gas (angin) dalam ban anda perlu diperhatikan agar kinerja (grip/daya cengkram) ban terhadap jalan tetap terjaga secara optimal dan juga yang paling utama yang mesti diingat tujuannya, agar umur pakai pada suatu ban menjadi lebih panjang dan tidak cepat rusak.
Jika tekanan gas di dalam ban lebih rendah dari yang disarankan, maka bidang yang menapak dan mencengkram jalan tidak merata sehingga bidang tapaknya menjadi lebih sedikit yaitu hanya pada daerah pinggir ban saja. Maka untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan gas nitrogen pada ban mobil untuk mengatsi hal tesebut  Begitu juga sebaliknya jika tekanan anginnya berlebihan dari yang dianjurkan, maka yang menapak hanya daerah tengah ban saja. Akibat dari kekurangan dan kelebihan tekanan gas tersebut adalah tapak ban akan menipis tidak merata, sering orang menyebut ‘botak luar, atau botak dalam’. Sebaliknya apabila tekanan gas di dalam ban diisi sesuai anjuran, maka bidang tapak ban yang mencengkram jalan menjadi lebih luas dan merata, maka digunakan lah Gas nitrogen pada ban anda untuk menghindari hal yang terjadi seperti yang ada diatas tadi.  

Ban yang habis tidak merata juga bisa disebabkan oleh kerusakan komponen lain seperti Shock Breaker (Shock Absorber), suspensi, pengereman mendadak, kondisi jalan, Posisi kelurusan roda (perlu spooring), Keseimbangan roda (perlu di Balance), dan lain-lain. Setiap ban yang terpasang pada pelek perlu dibalance untuk menjaga keseimbangan ban saat berputar.                                                                                             Ban yang diisi gas (angin) bertekanan tertentu umumnya terdiri dari 21% gas oksigen dan 78% gas nitrogen. Dimana campuran gas tersebut didapat dari udara sekitar pompa gas/angin tersebut, atau gas yang kita hirup sehari-hari. Partikel gas oksigen lebih kecil dibanding gas Nitrogen, sehingga gas oksigen bisa tiga kali lebih cepat merembes keluar ketimbang gas nitrogen, melalui celah-celah halus sambungan ban terhadap pelek maupun mekanik sekat/valve pada pentil (ventil). Secara perlahan tapi pasti, membuat ban mobil akan berkurang tekanan gas nya dan perlu selalu dicek tekanannya, jika kurang segera tambahkan hingga sesuai anjuran pabrik mobil maupun spek ban yang digunakan. Tekanan gas yang kurang membuat berkurangnya keamanan dan kenyamanan, juga membuat BBM boros.                   Dikarenakan partikel gas nitrogen (N2) lebih besar dibandingkan oksigen (O2), maka N2 dapat mencegah terjadinya kebocoran (rembesan) yang menyebabkan berkurangnya tekanan gas (angin) pada ban. Selain itu nitrogen aman digunakan karena tidak bisa terbakar, tidak berbau, dan merupakan bagian dari gas yang ada di atmosfir yang juga kita hirup sehari-hari. Untuk membedakan mana ban yang di dalamnya berisi gas biasa dan yang berisi gas N2, umumnya disepakati dengan menggunakan tutup pentil (ventil) berwarna Hijau bertuliskan N2 untuk ban yang diisi gas N2.

Keuntungan menggunakan N2 sebagai gas pengisi ban

  1. Tekanan ban terjaga lebih lama (menjadi lebih jarang mengisi ulang)
  2. Daya cengkram dan kinerja ban menjadi optimal (akibat grip yang baik, tekanan yang tidak berkurang)
  3. Menghemat BBM (tekanan tepat, meringankan kerja mesin)
  4. Memperpanjang umur pakai ban (tekanan tepat, habisnya ban akan merata)
  5. Meningkatkan keselamatan (tekanan tepat, grip dan stabilitas terjaga)
  6. Tidak terjadi oksidasi pada karet ban (memperpanjang umur elastisitas karet ban)
  7. Tidak membantu menimbulkan karat (aman bagi komponen besi)
  8. Tekanan ban yang stabil terhadap temperatur ban (mengurangi kecelakaan akibat pecah ban – overpressure)

N2 sendiri sudah digunakan terlebih dahulu di arena balap, pesawat terbang dan kendaraan berat khusus, sebelum diperkenalkan ke publik untuk digunakan di kendaraan sehari-hari mobil maupun motor.

Kelemahan gas Nitrogen (N2) sebagai gas pengisi ban.

  • Harga yang masih mahal

Umumnya berkisar sekitar 10ribu hingga 20ribu rupiah untuk setiap ban. Belum lagi ada tambahan biaya apabila sebelumnya gas pengisi ban tersebut bukan N2, karena harus dikuras terlebih dahulu untuk kemudian diisi gas N2. Biaya kuras berkisar sekitar 5ribu – 10ribu rupiah.

  • Perawatan

Setiap kali ban sudah terisi oleh N2, maka selanjutnya jika tekanan berkurang, sangat disarankan untuk menambahkannya dengan N2 juga.

  • Ketersediaan

Belum banyak bengkel ban yang menyediakan jasa pengisian N2.

 

Catatan,Apabila tekanan N2 berkurang dan tidak ditemukan bengkel yang menyediakan pengisian N2, kita dapat menambahkannya dengan gas/angin ban seperti biasa yang mudah ditemui di tepi jalan, sebagai langkah darurat.  Namun apabila kita sudah dapat menemukan bengkel yang menyediakan pengisian N2, sebaiknya ban tersebut kembali dikuras ulang untuk diisi kembali dengan gas N2 murni. Untuk keamanan anda dalam berkendara lebih terjamin, maka tidak ada salahnya mulai saat ini anda mengisi tekanan angin pada ban mobil anda dengan gas nitrogen. Bukan untuk sekedar ikut-ikutan trend saja. Tapi memang untuk keamanan anda dalam berkendara. Semoga dengan menggunakan tekanan gas nitrogen, bukan hanya aman akan tetapi menciptakan suasana berkendara yang nyaman dan mengasyikan. Selamat mencoba (ryo09).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *