Seiring perkembangannya, inilah uniknya teknologi sebuah velg. Bukannya teknologi pembuatan mengikuti seni desain yang dimaui, melainkan sebaliknya. Teknologi justru berujung sebuah estetika desain yang nilainya sangat ekslusif. Hal demikian hanya terjadi pada pembuatan velg forged. Maka jangan heran, velg-velg hasil dari proses tempa itu berkarakter ‘kaku’ namun sangat berkarakter.
Desain sebuah velg tidak asal bagus secara tampilan, tapi juga memperhatikan fungsi dan dampak dari desain itu. Disini, pabrikan velg forged berkompetisi soal kapabilitas mengolah potensi keunggulan produk dengan estetika yang dimaui yang tentu harus diimbangi infrastruktur perangkat yang mumpuni. Tepatnya, seni sebuah kecanggihan rekayasa material paling banyak bicara.
FORGING
Forging, Sederhananya, tahu kan bikin sendok, duit koin, atau malah keris? Ya, sebuah proses metal/logam yang ditempa, bukan dicor (casting). Secara teknik, metal yang ditempa mempunyai penguatan struktur ala ‘work hardening’ yaitu melalui efek penguatan material akibat dislokasi molekul.
Itupun bisa dijabani dua cara; cold forming dan hot forming. Efek penempaan pada benda dingin/tidak panas berakibat rawan getas. Solusinya dengan hot forming, material ditempa dengan pemanasan sehingga didapat efek percipitation hardening. Serat makin rapat namun dengan grain/bulir molekul yang lebih lembut, tidak tajam berserabut. Hasilnya, makin kuat tanpa beresiko getas, malah in-case bisa jadi sangat liat. Material ditempa ribuan ton agar terjadi penguatan material secara internal
PROSES FORGING VELG
Velg forged mengandalkan metal aluminium alloy yang terdiri campuran aluminium (Al), silikon (Si), besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), magnesium (Mg), krom (Cr), seng (Zn), vanadium(V), titanium (Ti), bismut (Bi), galium (Ga), timbal (Pb) hingga zirkonium (Zr). Nah, komposisi ini dimainkan untuk grade kualitasnya, ada seri 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000 dan 8000. Salah satu yang diunggulkan untuk velg forged adalah 6061 yang asalnya dipakai buat tulang pesawat terbang!
Selanjutnya, alloy 6061 ini masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara kasar. Proses ini membutuhkan mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000, 10.000 bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam, bahkan engineer pabrikan sampai mempatenkan caranya. Toh, umumnya menggunakan closed-dies secara presisi.
Di pasaran kita kenal istilah forging T6, dimana penempaan dijabani pada temperatur 4000 Fahrenheit (2040C). Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar, dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk lebih presisi dengan kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 bikinan Rays Wheels asal Jepang, menjabani spin forging hingga 10.000 ton pembebanan yang ditengarai standar JWL+R.
proses pembuatan velg forged, selain itu Kemampuan CNC berpengaruh ke detail dan estetika tampilan velg dan Pada tulang teromol, proses CNC juga dijabani untuk aspek engineering.
SENI POTONG Dan FINISHING
Tantangan teknologi velg forged bukan hanya di proses penempaan saja. Kekuatan pabrikan velg forged ada di bahan, proses, engineering hingga machining Itu terlihat pada proses pemotongan & finishing. Pembentukan secara presisi dituntaskan lewat mesin CNC yang berkolaborasi dengan perangkat lunak 3D, kayak AutoCAD, Catia hingga SolidWorks. (suk.013)