Sebenarnya Remote control mobil jarang mengalami kerusakan. Tapi kalau tiba-tiba ngadat, cukup bikin kepala kita berat. Misalnya, kejadian berikut ini. Bisa saja tombol remote mendadak tidak menimbulkan reaksi apa-apa meskipun sudah ditekan berulang-ulang. Karena menganggap remote tersebut rusak, lalu pintu mobil kita buka dengan menggunakan anak kunci.
Pintu mobil memang terbuka. Tapi jangan lupa, begitu pengunci terlepas, maka alarm mobil akan meraung-raung. Pengendara biasanya mulai panik berhubung bunyi alarm tersebut tidak dapat dihentikan karena tombol-tombol pada remote tidak bereaksi.
Remote yang tidak bereaksi itu biasanya terjadi karena kode antara remote dan modul alarm tidak sama (error). Untuk mengatasinya, remote harus di-set ulang, yang dapat dilakukan para mekanik di bengkel resmi.
Selain kerusakan berupa tombol yang tidak bereaksi, masalah yang sering dialami pada remote adalah baterai lemah yang dengan mudah akan teratasi jika baterai remote diganti.
Karena itu remote control juga harus kita rawat. Di buku pedoman pemilik, pabrikan mencantumkan poin-poin penting yang sebaiknya dihindari, yaitu: jangan meninggalkan remote di tempat yang temperaturnya tinggi, jangan membongkarnya, hindari membentur-bentur atau memukulnya dengan benda keras, dan jangan sampai terendam atau tercebur di air.
Peringatan tersebut patut disampaikan berhubung di dalam remote control terdapat komponen-komponen electronik seperti resistor, dioda, atau kapasitor. Suhu panas, benturan, atau pun air dapat menyebabkan korsletting. Jika remote korslet, maka ia tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.(alx.23)