News & Event

Perawtan Tepat Pada Mesin Injeksi

Sebagai pemilik mobil yang bermesin injeksi, perawatan secara rutin tehadap mesin perlu dilakukan. Merawat mesin injeksi dapat kita fokuskan diseputar sistem pasokan bahan bakar dan udara. Salah satu pertimbangannya menilik kualitas bahan bakar di tanah air yang tidak menentu. Langkah ini sebaiknay dilakukan secara rutin atau berkala setiap 5.000km perjalanan.

Sebagi komponen utama terdiri dari filter bensin, filter udara, pompa bahan bakar, throttle body (skep injeksi) dan nosel/injector. Dari ke 4 komponen-komponen tadi yang sangat menentukan kelangsungan hidup sebuah sistem mesin injeksi.

Filter Bensin

Kita tidak pernah tahu keadaan didalam tangki bersih atau kotor, apalagi untuk mobil-mobil yang sudah tua. Untuk itu bersihkan filter bensin dengan bantuan angin bertekanan tinggi. Biasanya komponen yang satu ini terletak di ruang mesin dan terbuat dari bahan logam. Apabila telah terlalu kotor, sebaiknya ganti dengan baru. Sebab jika dibiarkan berlanjut dan tidak diganti, maka kerusakkan  dapat merembet ke pompa bensin. Indikatornya adalah suara menjadi berisik dan nada tidak stabil. Pompa injeksi ini sangat mahal, jadi harus telaten dan rajin untuk merawatnya jika Anda tidak ingin menggantinya.

Noselinjektor

Nosel penyemprot bensin, komponen ini juga wajib untuk dibersihkan. Supaya arah dan bentuk semprotannya menjadi ideal. Kualitas bensin yang rendah akan menyebabkan lubang nosel yang ukurannya sangat kecil tersumbat oleh kerak dan kotoran. Semprotan bensin menjadi tidak beraturan dan debitnya berkurang sehingga mengakibatkan putaran mesin seperti pincang.

Kondisi ini bisa kita atasi dengan tidak perlunya membongkar nosel, cukup dengan campurkan larutan kimia pembersih ke tangki bensin. Bensin dan larutan kimia ini akan bersenyawa dan mengalir ke nosel untuk mengikis kerak dan kotoran. Perlu Anda ketahui bahwa dipasaran telah banyak tersedia produk yang berguna untuk itu. Lakukan hal tersebut secara rutin supaya Anda tidak perlu mengganti nosel dengan yang baru.

Throtte Body

Throttle Body atau skep injeksi juga mudah kotor. Jika Throttle Body kotor gejalanya adalah tarikan mesin menjadi kurang responsif. Bahkan jika kotoran sudah menumpuk di TPS (Throttle Position Sensor) bisa menyebabkan putaran mesin pincang pada saat stationer.

 Asal kotoran tersebut biasanya berasal dari udara yang terhisap ke ruang bakar. Oleh sebab itu kebersihan TB tergantung pada perawatana filter udara. Bersihkan TB memakai cairan senprot yang banyak dijual ditoko onderdil. Pilihlah  yang direkomendasikan untuk mesin-mesin injeksi sesuai degan kebutuhan mobil Anda.

Caranya yaitu dengan menyemprotkan melalui mulut skep TB sambil mesin dinyalakan stationer. Pelihara putaran mesin supaya tidak mati, sehingga cairan pembersih bisa masuk ke seluruh celah skep . Proses ini juga sekaligus berfungsi untuk membersihkan ruang bakar.

Semprotkan satu kaleng cairan pembersih lalu matikan mesin sekitar 10-15 menit. Lanjutkan dengan menyalakan mesin lagi dan mainkan putaran mesin hingga rpm tinggi 6.000-6.500 rpm). Sisa kerak dan kotoran di ruang di TB dan ruang bakar akan terbuang bersama asap knalpot.

Jika mesin mobil Anda dilengkapi sensor yang mengontrol aliran udara, jangan lepas saluran intake. Semprotkan cairan pembersih melalui lubang hawa (breather) di saluran intake. Selanjutnya ikuti prosedur serupa di mesin yang tidak memiliki sensor aliran udara.

Setelah itu periksa filter udara agar langkah pembersihan TB dan ruang bakar tidak sia-sia. Bersihkan dengan angin bertekanan tinggi dari arah belakang atau ganti jika sudah terlalu kotor.  Usahakan memakai spare parts atau onderdil yang asli agar aliran (flow) udara bagus.

Setel Co

Setel Co juga tidak kalah pentingnya yaitu melakukan menyetelan CO (Karbon Monoksida) sebagai penutup rangkaian perawatan ringan ini. Manfaatkan alat Engine Analyzer sebagai alat pengukur. Pengukuran tersebut bertujuan untuk mengetahui proses pembakaran di mesin, apakah sudah efisien atau belum. Nilai CO yang ideal dan direkomendasikan adalah harus dibawah satu persen (1%). Jika tidak, maka lakukanlah penyetelan ulang di sistem pasokan bensin, udara dan pengapian. (suk.056)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *