Uganda, negara yang tengah berkembang di dataran Afrika ternyata memiliki kemampuan dalam membuat mobil listrik. Mobil bernama Kiira EV tersebut saat ini sedang menjalani penyempurnaan sebelum siap meluncur memenuhi berbagai jalan di Uganda.
Kiira EV menempuh jalan panjang serta banyak tantangan sebelum mencapai kondisinya yang sekarang. Pengembangan awalnya dilakukan oleh 25 mahasiswa di Makarere University pada tahun 2009. Masalah klasik berupa pendanaan menjadi sandungan dalam mengembangkan teknologi mobil yang sepenuhnya menggunakan komponen lokal tersebut. Hingga pada akhirnya presiden Uganda, Museveni mendonasikan bantuan, Kiira EV mulai digarap hingga mencapai kesempurnaanya.
Seperti yang dikutip dari Daily Monitor, pada sesi uji coba yang dilakukan, mobil sepanjang 3 meter dengan rangka aluminium alloy yang sanggup menyangga beban 200 kilogram tersebut sanggup dipacu hingga mencapai 200 kilometer per jam. Jarak tempuh dalam kondisi baterai terisi penuh mencapai 80 kilometer. Sedangkan pada saat mengisi ulang baterainya dengan sumber daya 13 Ampere dibutuhkan waktu selama 4 jam bahkan dapat dalam waktu 1 jam apa bila sumber dayanya lebih besar. Pada uji coba untuk mendaki di jalan dengan sudut kemiringan 55 derajat, Kiira EV tidak menemui masalah berarti. Kecepatannya mencapai 65 kilometer per jam.
Hanya saja karena tengah berada dalam pengembangan, jadi Kiira EV masih memerlukan beberapa penyempurnaan seperti penambahan power steering, klakson serta penyempurnaan pada sistem akselerasinya. Bagaimanapun mobil yang estimasi harga jualnya sepertiga dari mobil listrik di Amerika Serikat, atau sekitar 10.000 – 15.000 US dolar tersebut akan menjadi batu lompatan bagi negara tersebut guna mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, karena rencananya tim yang sama akan segera mendesain serta mengembangkan bis listrik yang merupakan mode transportasi umum yang banyak dipakai di negara tersebut.
(can28)