Hati-hati dalam memilih busi jangan sembarangan pilih. Sebab jika salah pilih maka, sistem pengapian mesin mobil Anda dapat terganggu. Salah satu contoh misalnya, percikan bunga api yang kecil atau bahkan bunga api tidak memercik sama sekali. Atau bisa juga kesalahan memilih busi mengakibatkan timbulnya gejala knocking.
Hal di atas terkait dengan peranan busi pada sistem pengapian. Bunga api yang dihasikan kecil biasanya dikarena nilai hambatan busi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pada sistem pembakaran. Sementara itu ngelitik muncul biasanya disebabkan oleh pembakaran bahan bakar yang dipicu oleh panasnya busi, bukan oleh loncatan bunga api. Apabila kondisi ini dibiarkan,maka lama-kelamaan akan merusak mesin. Terutama pada piston dan silinder mesin yang mengalami keretakan.
Satu kesalahan pada penggantian busi ini bisa menjadi semakin mungkin terjadi mengingat banyaknya beredar busi palsu di pasaran. Dan cara untuk membedakannya sangat sulit sebab secara fisik yang asli dan palsu 100 % sama. Oleh sebab itu, apabila hendak membeli busi, yang pertama disarankan adalah: belilah busi di bengkel-bengkel resmi.
Dan yang tidak kalah penting lagi adalah, perhatikan kode busi. Kode ini menentukan spesifikasi busi seperti fisik, besar tahanan maupun nilai panas busi yang sesuai untuk mesin pada masing-masing mobil. Biasanya pada buku manual, pabrikan sudah menginformasikan merek dan tipe busi yang cocok. Kita tinggal mengikuti instruksi-instruksi dari buku tersebut.
Pada buku manual juga diinformasikan kapan waktunya melakukan penggantian. Biasanya penggantian harus kita lakukan setiap 20.000 km atau sekitar dua tahun (kecuali busi yang terbuat dari bahan iridium yang tetap bisa tahan sampai 100.000 km). Sedangkan tanda-tanda kapan harus mengganti busi: tenaga mesin yang terasa kurang (pedal diinjak, tetapi mobil tidak mau lari. Atau, mesin terasa brebet).
Gejala lainnya adalah mesin susah dihidupkan meskipun kunci kontak berkali-kali diputar ke posisi “START”. Busi aus yang masih digunakan pastinya juga akan menghasilkan emisi yang jauh lebih besar, sehingga ketika mengikuti uji emisi, besar kemungkinan mobil tidak akan lulus uji emisi.
Seperti itulah busi, meskipun masa penggantiannya cukup lama, jika kurang tepat dalam memilih bisa merugikan kita sendiri. (suk.042)