Ban sangat penting bagi keselamatan kendaraan. Hal itu benar sekali karena ban terbukti berperan krusial dalam mendukung pengereman. Ban merupakan satu-satunya komponen mobil yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan. Mobil pun melaju menggunakan ban. Namun, peran vital ban bukan hanya memastikan mobil dapat bergerak dengan baik. Lebih dari itu, ban juga mendukung keselamatan dengan memastikan pengereman bisa berjalan dengan baik.
Prinsip Kerja Pengereman Mobil
Secara garis besar, mobil menjalankan tiga proses dalam pengereman mobil. Setiap proses memiliki kegunaan tersendiri. Namun, semuanya saling berkaitan.
Gesekan dan Pemindahan Gravitasi Mobil
Sistem kerja rem secara umum mendasarkan diri atas gesekan ban dan permukaan jalan. Mobil memiliki sistem rem yang berguna untuk menambah beban pada ban. Hal tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menghadirkan gesekan demi mengurangi laju kendaraan. Gesekan terjadi ketika posisi ban berhenti berputar dan statis. Akibatnya ada efek gesek pada dua permukaan. Suara mendecit dalam pengereman merupakan contoh nyatanya. Dalam proses ini, terjadi perpindahan titik pusat gravitasi kendaraan sesuai dengan rem yang aktif. Namun, biasanya, pengereman akan dimulai dengan rem depan kemudian disusul dengan roda belakang.
- Mengubah Energi Kinetik Menjadi Energi Panas
Proses pengereman berkaitan juga dengan perubahan energi kinetik menjadi panas. Ketika rem diaktifkan, mobil tidak bisa langsung berhenti. Kendaraan cenderung tetap bergerak. Hal ini dikarenakan mesin tidak bisa kehilangan daya gerak seratus persen. Maka, untuk mengurangi kecepatan, perubahan gaya kinetik menjadi panas dilakukan. Ketika kendaraan direm, gaya gesek akan terjadi. Saat itulah, kecepatan putaran roda yang berubah “disulap” menjadi panas. Lalu tenaga panas yang muncul akan langsung dibuang ke udara.
- Prinsip Tuas Pada Pedal Rem Dengan Tekanan Hidrolik
Perlu dipahami, pedal rem bekerja dengan prinsip tuas yang mampu mengubah tekanan pedal yang kecil menjadi lebih besar tepat di master cylinder. Ketika pedal rem diinjak, master cylinder akan mengubah tekanan yang diberikan menjadi hidrolik. Tekanan yang didapat kemudian akan tersalur ke wheel cylinder atau brake caliper yang ada di tromol mobil. Dengan hukum pascal, hal tersebut akan mengaktifkan disc pad rem atau kanvas rem untuk mengurangi putaran ban.
Peran Ban Dalam Pengereman
Pengereman merupakan sistem yang kompleks. Proses di baliknya cukup banyak. Namun, secara umum, pengereman terjadi saat gesekan antara ban dan jalan bisa memindahkan gravitasi mobil. Ketika terjadi gesekan, pada saat yang bersamaan, berlangsung pula perubahan energi kinetik ke panas. Selain itu, master cylinder juga mengubah prinsip tuas pedal rem menjadi hidrolik untuk mengurangi kecepatan. Rangkaian proses tersebut memungkinkan pengereman dilakukan. Namun, supaya mampu berjalan dengan baik, diperlukan sebuah ban yang berada dalam kondisi prima. Selain perangkat rem mobil, ban merupakan komponen yang membuat mobil benar-benar berhenti. Gaya gesek yang memungkinkan hal tersebut terjadi. Nanti gesekan ban dengan permukaan jalan yang akhirnya menghentikan laju kendaraan.
Tidak heran, peran ban dalam pengereman sangat penting. Mobil hanya memiliki empat ban. Lalu, area ban yang menapak di permukaan jalan pun tidak lebih besar dari telapak tangan. Oleh karenanya, ban harus dalam kondisi baik supaya pengereman berjalan maksimal. Untuk memastikannya, kondisi tapak ban menjadi kunci. Pastikan kembangan belum terkikis dan alur ban masih dalam, supaya mobil mendapatkan traksi yang optimal. Ban yang sudah menipis ataupun terkikis tidak rata akan menyulitkan pengereman. Traksi bisa hilang sehingga rem tidak maksimal. Hal tersebut semakin rawan ketika melaju di jalan yang basah.
Oleh karena itu, supaya pengereman berjalan baik, kondisi ban harus bagus. Tanpa itu, pengereman tidak akan optimal karena ban yang melakukan penghentian laju kendaraan di atas permukaan jalan.