Pada mobil sekring mempunyai fungsi yang cukup vital dan berkarakter sensitif. Apabila suplai listrik melebihi kebutuhan, hal itu telah menjadi tugasnya sebagai penahan dan pemutus aliran listrik. Dengan demikian perangkat lain tidak akan rusak atau pun terbakar akibat dari suplai listrik yang berlebihan. Oleh sebab itu, kondisi sekring harus selalu diperhatikan agar dapat bekerja secara maksimal.
Seperti halnya mengganti watt bola lampu yang lebih besar, maka sebaiknya sekring juga disesuaikan dengan besarnya kapasitas pemakaian aliran listriknya. Jika telah sesuai, sekring tidak usah diganti. Namun jika belum, baiknya disesuaikan dan diberi tambahan relay sebab kabel standar tidak akan kuat menahan beban listrik yang lebih besar dari kapasitas kabel.
Pemilihan dan penggunaan sekring supaya tepat, harus sesuai dengan anjuran dari pabrikan. Jadi, pemilik mobil harus paham fungsi sekring, baik untuk sistem pencahayaan, maupun perangkat elektronik lainnya.
Untuk membantu Anda, di bawah ini ada beberapa penyebab sekring putus yang perlu untuk anda simak adalah sebagai berikut :
1. Sekring putus pada saat lampu besar dinyalakan. Ada kemungkinan, kesalahan terletak pada tombol atau karena korsleting pada kabel-kabel yang terhubung.
2. Sekring putus pada saat kendaraan bergoncang. Mungkin, ada beberapa bagian isolator rusak sehingga, ketika kendaraan bergoncang, bagian-bagian tersebut dapat menyentuh bodi dan terjadi korsleting.
3. Sekring putus pada saat pedal rem diinjak. Periksa bagian beberapa dari tombol dan lampu, apakah ada korsleting akibat dari kabel yang terkelupas atau adanya jalur kabel yang salah.
4. Sekring putus pada saat tombol dimmer switch dari lampu besar digunakan. Kemungkinan tuas mengalami kerusakan.
5. Sekring putus pada saat gigi persneling mundur dimasukkan. Ada kemungkinan, switch lampu mundur mengalami kerusakan.
6. Lampu sekring putus pada saat sein dinyalakan. Kesalahan terletak pada kabel tuas lampu sein yang mengalami korsleting. (suk.027)
Sikring putus pada saat wifer di nyalakan