Sebelum anda memilih peredam kejut, ada baiknya Anda juga mengetahui jenis-jenis peredam kejut. Berikut merupakan jenis-jenis dari peredam kejut:
Peredam kejut bisa dibedakan dari daya redaman yang dihasilkan serta jenis media pengisinya. Kedua hal tersebut yang menentukan karakter peredam kejut.
Dari gaya redaman yang dihasilkan, peredam kejut dibedakan menjadi:
Single action
Pada tipe ini, gaya redam hanya terdapat pada langkah memanjang (rebound stroke) yang terjadi ketika roda melewati lubang. Peredam kejut ini terasa lebih empuk saat melewati polisi tidur atau gundukan. Namun di jalan menikung yang bergelombang cenderung kurang stabil.
Double action
Gaya redam terjadi ketika langkah memanjang serta langkah memendek (compression stroke). Langkah memendek terjadi di kala roda menginjak sesuatu yang menonjol seperti polisi tidur. Pada bantingan suspensi dengan sokbreker tipe ini memang terasa keras, namun pada tikungan atau jalan bergelombang lebih stabil.
Sedangkan dari jenis media pengisinya, sokbreker terbagi menjadi dua golongan:
Oli
Dengan menggunakan fluida, tabung bagian dalam terhadap peredam kejut terisi penuh oleh oli. Sedangkan tabung bagian luar hanya diisi oli sebagian saja. Peredam kejut tipe oli ini sering digunakan untuk komponen standar di mobil-mobil pada umumnya.
Gas
Pada tipe gas, tabung bagian dalam tetap terisi penuh dengan oli. Perbedaannya, tabung bagian luar berisi oli serta gas bertekanan. Dengan terdapatnya gas bertekanan, oli menjadi tetap konstan serta mampu mencegah terjadinya busa atau gelembung udara.
Pada dasarnya peredam kejut tipe gas mempunyai peredaman lebih baik ketimbang tipe oli. Namun memang harganya lebih mahal. Jika Anda lebih menyukai bantingan yang empuk khususnya di polisi tidur, gunakan tipe single action. Namun untuk yang menyukai kestabilan pada tikungan dan jalan gelombang dapat memilih double action.