Pada kondisi normal, begitu kunci kontak dalam posisi “on” serta kunci diulir menuju titik start, mesin langsung menyala. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu terjadi sebaliknya. Mesin tidak langsung hidup serta kita mesti mengulangi beberapa kali mengulir kontak ke posisi start.
Kondisi ini adalah permulaan dari kurang beresnya pada kelistrikan serta mesin. Hal ini sering dialami mobil yang berbahan bakar mesin, khususnya yang masih menggunakan sistem pengapian platina.
Kesulitan menghidupkan mesin seperti kasus di atas terkait pada masalah sempurna atau tidak sempurnanya pembakaran. Pembakaran dapat berlangsung sempurna dengan syarat: kompresi masih bagus, campuran bahan bakar – udara yang tepat, dan posisi awal penyalaan atau percikan bunga api masih akurat serta bunga api masih bagus. Ditandai nyala api biru pada ujung busi.
terdapat banyak sekali kemungkinan yang menyebabkan mesin kurang fit. Namun, setidaknya terdapat tiga kemungkinan yang dapat menjadi penyebabnya.
1. Campuran Bahan Bakar
Kekurang tepatan tepatan campuran antara bahan bakar dengan udara, Di samping karena mutu bahan bakar juga bisa disebabkan oleh setelan karburator yang kurang tepat. Terlalu rapat / renggang dalam setelan Idle Mixture Adjusting Screw (IMAS) di karburator. (Bagi mesin dengan sistem injeksi, hal ini umumnya terjadi sebab setelan pada variabel resistor tidak tepat.) Juga dapat disebabkan karena kotornya saluran bahan bakar, saringan bahan bakar dan saringan udara.
2. Kompresi
Jika kompresi yang dihasilkan mesin lebih rendah dibandingkan yang dibutuhkan, sudah pasti dapat mempersulit terjadinya pembakaran. Praktis mesin susah hidup. Kekurangtepatan ini dapat terjadi sebab celah katup yang tidak tepat, terjadi keausan dalam dudukan serta kepala katup, banyak kerak karbon pada kepala serta dudukan katup.
Dapat juga karena ring piston aus, dinding silinder aus, atau gasket silinder head retak. Kerusakan pada komponen-komponen di atas dapat menyebabkan kebocoran kompresi sehingga tekanan yang dihasilkan mesin rendah.
3. Pengapian
Percikan bunga api yang kurang kuat serta kurang tepat juga dapat menyebabkan mesin susah hidup. Kondisi ini umumnya dipicu oleh platina yang sudah aus, lemahnya daya serap kondensor atau pun karena nilai tahanan kumparan pada coil pengapian sudah tinggi akibat panas. Bila komponen-komponen itu masih bagus dapat disebabkan oleh berubahnya awal pengapian serta ukuran celah platina yang telah berubah. Stel ulang sesuai standar.
Selain itu, percikan yang lemah serta tidak pas juga bisa disebabkan oleh tahanan kabel busi yang tinggi serta celah busi yang terlalu besar.
Kebanyakan pengendara mendiamkan saja bila mengalami kasus mesin yang sedikit susah hidup. Mungkin sebab mesin masih bisa dihidupkan setelah beberapa kali kunci kontak diputar. Padahal, jika dibiarkan bukan tak mungkin muncul dampak yang jauh lebih buruk: baterai soak misalnya.
Baterai dapat soak karena pemakaian arus listrik yang berlebihan ketika start mesin.
Selain baterai soak, jika terjadi campuran yang tidak tepat (pembakaran yang tidak sempurna) yang jelas konsekuensi berikutnya ialah tenaga mesin berkurang dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Sebetulnya, setingan mesin yang mendukung kesempurnaan sistem pembakaran bisa terjaga jika pengendara tidak mengabaikan jadwal engine tune up secara periodik. Sebab, pada saat ini dapat dilakukan penyetelan-penyetelan dan pemeriksaan komponen-komponen mesin.
Maka, ingat. Jangan lupakan engine tune up secara periodik. Di samping demi kenyamanan serta keamanan, dari sana problem-problem kecil dapat dicegah agar tidak membesar.
(can51)