News & Event

Jangan Memaksa Mesin Jika Overheating

Jangan panik ketika mesin mobil mogok akibat overheating. Bersikap tenang dan sebisa mungkin berusaha membuat mobil dapat kita kendarai lagi. Misalnya, dengan melakukan pengecekan terhadap komponen aki dan men-jumper-nya jika terbukti aki lemah sebagai penyebabnya. Atau, dengan mengecek sekring engine kemungkinan putus dan harus diganti.

Akan tetapi, ada satu penyebab yang tidak boleh kita memaksa untuk menghidupkan mesin disaat mogok. Yaitu, jika mesin mogok gara-gara overheating  atau temperatur mesin terlalu panas. Sebaiknya, derek saja mobil Anda untuk dibawa kebengkel. Para mekanik akan memeriksa kondisi mesin. Misalnya, memastikan apakah overheating sudah mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen mesin.

Jangan memaksakan mesin setelah overheating. Biasanya, kebanyakan pengendara memaksa menghidupkan mesin kembali. Pertama, mereka mendinginkan mesin. Setelah dianggap cukup dingin, lalu mereka mencoba menghidupkan kembali dengan memutar kunci kontak ke posisi START sambil menekan-nekan pedal gas.

Memang biasanya mesin mobl bisa saja hidup kembali dan mobil dapat dikendarai lagi. Akan tetapi, risiko tindakan seperti itu terlalu berat. Sebab dikhawatirkan, akan membuat mesin mengalami kerusakan serius dan dampaknya harus di-overhaul. Bisa saja mobil harus turun mesin dan ganti beberapa komponennya. Beberapa kerusakan yang dapat muncul misalnya silinder head dan stang piston (seher) melengkung atau bengkok.

Dampak buruk terhadap komponen mesin semacam itu dapat terjadi, sebab temperatur yang melebihi batas normal dapat mengakibatkan komponen-komponen mesin berbahan logam berubah bentuk dan ukuran akibat pemuaian dari panas yang ditimbulkan. Terutama, pemuaian pada bagian piston yang mengakibatkan komponen yang seharusnya naik turun ini menjadi macet. Saat piston macet itulah mesin akan mendadak mati.

Ketika temperatur mesin mulai dingin, pemuaian mungkin akan berkurang. Akan tetapi, komponen tidak akan kembali persis ke bentuk semula. Dapat Anda bayangkan jika mesin dipaksa hidup. Benturan antar logam akan berlangsung berulang-ulang. Maka itulah yang pada akhirnya akan membuat kerusakan yang lebih parah. Biaya perbaikannya pun pasti akan semakin lebih besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *