Sedangkan CEO Hankook Tire Seung Hwa Suh turut angkat bicara tentang besarnya sumber daya alam, terutama karet di Indonesia. Menurut Seung Hwa Suh, pada upacara pembukaan pabrik di Cikarang, kami ungkapkan bahwa produksi karet di Indonesia sangat besar sehingga potensi Indonesia besar untuk berkembang bersama.
“Yang paling penting, sumber daya manusia (SDM) di Indonesia mempunyai semangat belajar tinggi dalam menjadi basis produk kami di Asia. Pemerintah Indonesia juga bisnis friendly. Di samping itu, terdapat beberapa mitra yang memberikan rekomendasi sehingga kami pilih Indonesia,” katanya.
Suh menjelaskan, pada bahan produksi ban di Cikarang, 100% karet alam dibeli Hankook di Indonesia. “Yang tidak terdapatdi Indonesia baru kami beli dari luar negeri. Kami juga berpikir tentang transfer teknologi serta pelatihan SDM,” paparnya. “Secara global, total karet alam yang kami serap per tahun mencapai 209.000 hingga 330.000 ton. Saat ini kami baru menyerap 20.000 ton karet per tahun dari Indonesia. Pada 2018, kami targetkan menyerap 50.000 ton karet mentah dari Indonesia. “
Menurut Suh, produksi awal Hankook di Cikarang lebih banyak pada ban mobil jenis sedan, truk ringan, truk umum, serta truk besar. Suh juga menekankan, Hankook yang terdapat di Indonesia bukan perusahaan Korea, namun perusahaan Indonesia.
Untuk lebih memahami karakter ban yang paling cocok di Indonesia, Hankook mengirim tim teknologi dalam memeriksa kondisi jalan serta kerusakan jalan di Indonesia. “Kami juga akan membuka kantor Riset serta Development di sana,” ujarnya.
Ketika disinggung tentang strategi Hankook di Indonesia, Suh menjawab, “Kami akan meningkatkan jalur-jalur distribusi. Tahun lalu kita telah membuka satu cabang di Jakarta. Dealer-dealer local juga akan terus kami bangun.”
(can56)