Dalam berkendara tentunya kita sangat mengharapkan kesempurnaan dalam seluruh kegiatan yang di lakukan baik saat akselerasi maupun pengereman.
Keluhan seputar pengereman Mitsubishi Pajero Sport, Datang kebanyakan dari para pemakainya yang tergabung dalam sebuah komunitas pemilik SUV lansiran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).
Seperti perkataan M. Aulia Maharlika, salah seorang anggota klub Pajero Sport Family (PSF), ia mengeluhkan soal kinerja sistem pada pengereman Pajero Sport Exceed 4×4 tahun 2010 yang ia miliki. “Saat panic bracking di kecepatan 150 km per jam, buritan terasa liar tak terkontrol,” kata Lika sapaannya.
Keluhan tersebut sama halnya yang di alami Sonny Sigar, sang pelopor pemasangan rem cakram di roda belakang SUV produksi Thailand tersebut. “Komponen cakram satu set mengkombinasi dari bawaan Pajero Sport versi Thailand dan Jepang,” ujar Sonny.
Menurut pendapat Sonny, cakram menggunakan komponen standar dari Pajero Sport Dakar 4×4, yang telah dibekali model ventilasi terhadap piringannya. Sementara kalipernya mengandalkan bawaan Pajero V6 versi Jepang. “karena diameter piston kalipernya sama dengan seperti kepunyaan Pajero Dakar 4×4,” ungkap pria ramah tersebut.
Pemasangannya harus mencopot terlebih dahulu as serta teromol roda. Selanjutnya melepas drum brake dan menggantinya dengan rumah cakram, yang telah terdapat bracket sebagai pegangan kalipernya. Pada tahapan ini, retainer atau pengikat antara as roda dengan dudukan cakram harus diganti, sehingga sesuai terhadap konstruksi yang baru.
Setelah piringan cakram beserta kalipernya terpasang pada as roda, proses selanjutnya ialah memasang kembali sensor ABS, yang terletak pada bagian belakang piringan menyatu dengan rumah as roda.
Terakhir memasang selang minyak rem menggunakan kepunyaan Mitsubishi L300. “Karena kekuatannya sudah teruji mumpuni,” tandas Sonny. Dirinya pun menyarankan bagi pemilik untuk tidak lupa melakukan proses buang angin, dengan menginjak pedal rem beberapa kali sehingga tekanan minyak rem kembali normal.
(can07)