Apa Itu Aquaplaning (Hydroplaning)? Dan Cara Mengatasinya – Ketika musim hujan sudah melanda, anda selaku pengguna kendaraan dituntut untuk lebih berhati – hati ketika berkendara.
Sebab, kondisi permukaan jalan yang basah dan licin membuat pengendalian kendaraan menjadi lebih sulit.
Oleh karena itu, saat anda berada pada kondisi seperti ini Om James sarankan untuk selalu memperhatikan kecepatan kendaraan anda, dan menjaganya tetep stabil agar resiko terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan dapat diminimalisir.
Tak hanya kondisi jalan yang basah, terkadang di kota besar seperti Jakarta juga masih memiliki permukaan jalan yang tidak rata.
Nah, kondisi jalan yang tidak rata ini ketika diguyur hujan biasanya akan menimbulkan yang namanya genangan.
Genangan air seperti ini lah yang harus kalian perhatikan juga ketika berkendaran ditengah guyuran hujan.
Kenapa?
Karena jika anda sedang berkendara dengan kecepatan sedang sampai dengan tinggi, genangan air seperti ini dapat membuat mobil anda tergelincir akibat terjadinya aquaplaning pada kendaraan anda.
Aquaplaning?
Apaan tuh Om?
Aquaplaning atau yang biasa orang sebut juga dengan Hydroplaning, merupakan kondisi dimana ban mobil mengambang atau tidak benar-benar menyentuh permukaan jalan akibat ban mobil tidak mampu menepis genangan air.
Di ibaratkan seperti ban mobil berjalan di atas permukaan air, sehingga ban mobil kehilangan traksi penuh pada aspal, dan mampu menyebabkan mobil tergelincir.
Hal ini merupakan salah satu dari sekian banyak resiko berkendara pada saat musim hujan. Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Simak Artikel ini sampai bawah ya guys.
Penyebab atau Faktor Terjadinya Aquaplaning atau Hydroplaning
Seperti yang Om James sebutkan di atas, sebenarnya Aquaplaning atau Hydroplaning ini terjadi akibat anda memacu kendaraan terlalu kencang pada saat bermukaan jalan sedang basah.
Selain itu, masih banyak lagi faktor – faktor penyebab terjadinya Aquaplaning atau Hydroplaning. Berikut sedikit pembahasan dari Om James:
- Sudah pasti, anda memicu kendaraan terlalu kencang. Dengan anda memicu kendaraan terlalu kencang, otomatis daya angkat mobil menjadi lebih besar sehingga tekanan permukaan ban terhadap air yang tergenang menjadi lebih sedikit.
- Bobot kendaraan yang lebih ringan, ini juga dapat disebabkan karena anda memicu kendaraan dengan kecepatan tinggi, biasanya semakin tinggi kecepatan, mobil yang tidak memiliki desain aerodinamis yang bagus, akan lebih mudah mengangkat, dan ini dapat membuat bobot kendaraan terasa lebih ringan.
- Kondisi ban mobil yang sudah tidak layak (Aus). Aquaplaning atau Hydroplaning terjadi akibat ban mobil tidak dapat memecah genangan air dengan sempurna. Nah, bagaimana bisa sempurna jika telapak ban mobilnya saja sudah aus. Benar?
Maka dari itu, sebelum anda berkendara, Om James selalu mengingatkan anda untuk memeriksa kondisi ban mobil anda terlebih dahulu. Minimal sih, tekanan bannya. - Desain telapak ban mobil yang tidak sesuai. Desain telapak ban mobil yang tidak sesuai ini seperti, penggunaan telapak ban mobil semi slick digunakan pada jalan basah. Yang intinya tidak sesuai dengan keadaan jalan yang dilewati.
- Terkadang factor komposisi genangan air yang cukup dalam, dapat membuat ban mobil lebih mudah mendapatkan gejalan aquaplaning ini.
Setelah sejumlah factor penyebab terjadinya aquaplaning pada kendaraan sudah diketahui, ada baiknya anda berhati-hati dan memastikan bahwa anda tidak melakukan ke-5 hal tersebut.
Selanjutnya, anda juga perlu mengetahui bagaimana cara menghindari Aquaplaning atau Hydroplaning tersebut.
Cara Menghindari atau Mengurangi Resiko Terjadinya Aquaplaning
Untuk menghindari atau mengurangi resiko terjadinya Aquaplaning atau hydroplaning pada kendaraan, anda bisa melakukan hal – hal berikut ini:
- Seperti yang sudah dibahas sejak awal, kecepatan merupakan kunci utama terjadinya Aquaplaning atau Hydroplaning pada kendaraan. Nah, maka dari itu, untuk mencegah resiko terjadinya Aquaplaning atau Hydroplaning, anda bisa mengurangi sedikit kecepatan saat melintasi atau berkendara di permukaan jalan yang basah.
- Selalu periksa tekanan ban mobil anda sebelum berkendara, pastikan bahwa tekanan ban mobil anda tidak lebih dan juga tidak kurang. Sesuaikan selalu tekanan ban mobil anda ketitik standard tekanan ban mobil.
- Atau jika dirasa ban mobil anda sudah aus atau sudah tidak layak pakai, anda bisa menggantinya dengan ban mobil yang baru, yang lebih bagus dan memiliki kembangan yang mampu menepis genangan air dengan sangat baik.
Untuk mengetahui ban mobil apa yang cocok untuk kondisi jalan basah, anda bisa baca artikel berikut. Klik disini. - Cobalah untuk mengikuti jalur kendaraan yang berada di depan kita, karena biasanya bekas ban kendaraan didepan kita bisa mereduksi jumlah air yang akan kita lalui.
Tapi, jangan lupa untuk menjaga jarak aman, karena jika tiba – tiba mobil didepan kita tiba – tiba menginjak rem secara mendadak, ini akan sangat fatal.
Begitu kira-kira sedikit banyak cara menghindari atau mengurangi resiko terjadinya Aquaplaning pada saat berkendara di permukaan jalan yang basah saat hujan.
Selanjutnya Om James akan bahas yang biasa dan banyak orang tanyakan langsung kepada Om James, yaitu bagaimana kalau kita sedang terjebak dalam kondisi Aquaplaning?
Setelah faktor penyebab dan cara menghindari resiko terjadinya Aquaplaning atau Hydroplaning pada kendaraan sudah kita bahas, selanjutnya mari kita bahas tips and trick bagaimana cara mengatasi kalau kita terjebak dalam kondisi Aquaplaning atau Hydroplaning.
Cara Mengatasi Ketika Kita Terjebak Dalam Kondisi Aquaplaning
Ketika kita terjebak dalam kondisi Aquaplaning, hal yang paling utama yang harus kita lakukan yaitu Tenang.
Hal ini merupakan salah satu hal yang paling sulit kita lakukan jika terjadi hal-hal yang mendesak seperti ini. Setelah anda bisa tenang, selanjutnya anda bisa melakukan hal-hal berikut ini :
- Jangan menginjak rem secara mendadak, hal ini dapat mengakibatkan kendaraan anda terkunci, dan kemudian kendaraan anda dapat dengan sangat mudah tergelincir karena kondisi ban yang tidak mampu menapak dengan sempurna pada aspal jalan.
- Kurangi tekanan pedal gas. Jika anda tenang dan tidak panik, pastinya anda bisa melakukan hal ini. Mengangkat kaki dan mengurangi atau melepas pedal gas, dapat membuat mobil melambat secara perlahan. Jika mobil sudah mulai melambat secara perlahan, otomatis kita dapat merasakan mobil kembali menyentuh aspal jalan dan mengembalikan traksi yang sempat hilang.
- Jika diharuskan untuk menginjak rem, anda bisa melakukannya secara perlahan dengan gerakan memompa (apabila kendaraan anda belum memiliki ABS). Jika kendaraan anda sudah dilengkapi dengan fitur ABS mengeremlah seperti biasa.
Biarkan system ABS bekerja sampai mengurangi kecepatan kendaraan anda ketitik 0km/jam.
Segitu dulu dari Om James, jika ada salah-salah kata atau hal yang tidak dimengerti, anda bisa comment dibawah, atau jika ada pertanyaan kalian bisa comment dibawah juga.
Jangan lupa untuk share jika menurut kalian bermanfaat.
Jika ada pertanyaan mengenai ban mobil atau produk lain seputar otomotif jangan ragu, tanyakan langsung dengan customer service kami via chat atau direct langsung via call atau whatsapp.
Terimakasih penjelasannya. Sangat bermanfaat,
Terima kasih kembali 🙂
twrima kasih ataa penjelasannya
Terima kasih kembali.