Begitu banyak produk velg yang ditawarkan dari berbagai jenis dan ukuran . Ada yang buatan lokal maupun luar negeri. Sama-sama menggunakan aluminium, bila salah pilih, maka nyawalah taruhannya. Barangkali, tanpa sengaja,
Bagi ahli teknik, ketika melihat velg, yang muncul di benaknya adalah hitungan daya tahan kekuatan. Oleh karena itu, seperti yang kita saksikan selama ini, bentuk velg asli yang dikeluarkan pabrik pembuat mobil tidak pernah berubah, dan berwarna hitam. Kemungkinan bosan, warna hitam bisa dicat dengan warna metalik.
Selama ini pabrik pembuat mobil tidak pernah memikirkan sisi estetika sebuah velg. Hal ini berbeda dengan kebiasaan manusia yang suka perubahan dan variasi, termasuk para ahli teknik. Velg itu sendiri jarang mengalami kerusakan. pertanyaan, lalu kapan gantinya? Tampaknya selera menjadi garapan mereka-mereka yang bergerak di bidang perlengkapan estetika mobil, khususnya velg mobil.
Oleh sebab itu, jika kita mendatangi toko ban, akan ditemui begitu banyak velg yang dipajang. Saking banyaknya, kita jadi bingung sendiri, mana yang akan kita dipilih. Bukan hanya banyak macamnya, harganya pun bervariasi. Beberapa tahun lalu, orang senang dengan velg yang bentuknya seperti jari-jari sepeda, berlubang kecil-kecil dan banyak. Model ini sudah jarang dipakai, karena setelah lama dipakai, akan tampak kotor sekali. Agar kelihatan bersih, ya harus sering dibersihkan. padahal, untuk membersihkan diperlukan tenaga ekstra.
Lalu muncul lagi tipe velg menyerupai jari-jari sepeda tapi dengan jarak lebih jauh. Model ini juga cepat membuat orang bosan. Maka, kini banyak orang lebih senang menggunakan velg yang tampilannya gemuk. Meski bentuknya sederhana, namun velg yang umumnya dibuat dari aluminium ini mudah perawatan dan mudah di bersihkan. Dan yang paling penting adalah, velg perlu dirawat, agar selalu tampil bersih, rapih, kekar, dan keren. Begitu juga dengan ban, ban dicuci dengan detergen dan sikat, lalu setelah kering disemir dengan semir sepatu atau semir khusus untuk ban.
Mencuci bukanlah tugas berat bagi orang yang sayang dengan mobil. Peralatan untuk membersihkan mobil pun tidak kalah dengan peralatan make up kaum perempuan. Kata orang yang senang merawat mobil, hati akan berbunga-bunga bila orang lain dibuat terkagum-kagum atas kebersihan dan kemilau cahaya cat mobil. Harga velg pun beragam. Ada velg buatan Indonesia diekspor ke Amerika lalu dikembalikan ke negeri ini sebagai made in USA dengan harga dollar. Ada pula velg buatan Surabaya yang harganya sedikit lebih miring.
Tetapi, bagi maniak velg, mereka tahu benar, mana velg buatan luar negeri dan dalam negeri. Velg luar negeri, tampak luaran beda pada finishingnya, halus dan penuh perhitungan. Sedangkan pada velg buatan lokal kurang menggunakan hitungan kekuatan, lebih-lebih pada lubang mur roda. Pada mumnya terkesan semaunya saja. Baut lubang, baut sedikit miring sebagai penahan velg, agar tidak mudah lepas. Padahal velg buatan luar, bila mau dipakai, memerlukan penggantian mur roda. Mur yang dipakai pun bukan sekadar mur roda yang dikrom, tetapi ada ring penahan agar velg tidak mudah lepas. (suk.09)