Selama ini, para pembalap atau pun yang hobi balap kerap menghadapi kendala untuk mendapatkan ban khusus balap atau ban Slick. Memang, di pasaran telah ada ban tipe itu. Namun, tak jarang ban tersebut masih kurang sesuai dengan kondisi lintasan atau track sirkuit Indonesia yang memiliki cuaca iklim tropis. Karena hal itulah, selaku produsen ban nasional, PT Multistrada Arah Sarana, Tbk. (MASA) memproduksi ban Slick Achilles R1. “Salah satu keunggulan dari ban Slick yang mereka produksi, tentu saja karena mereka sangat memahami kondisi atau karakter lintasan atau jalanan di Indonesia . Sehingga produk ban itu sangat sesuai dengan kondisi Indonesia.
Ban anyar itu segera dipasarkan. Dari info yang didapat dari mereka, bahwa mereka mengaku ceruk pasar ban tersebut terbilang kecil di dalam negeri. Namun di pasar internasional cukup menjanjikan. Selain itu, sebagai produsen ban mereka harus memberikan varian produk yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga mereka puas. Ini menyangkut brand image. Kata mereka
Perlu diketahui, Ban Slick adalah ban yang merupakan ban gundul atau tanpa ulir kembangan itu dimana ban tersebut memang dikhususkan untuk kegiatan balap dan bukan untuk mobil yang digunakan sehari-hari di jalanan biasa. Kendati gundul, namun Slick memiliki daya cengkeram terhadap aspal atau lintasan lebih besar. Sebab, semakin bergesekan dengan permukaan lintasan maka permukaan ban akan mengembang. Nah disitulah daya cengkeram itu bertambah kuat.
Sebelumnya, Pieter Tanuri, Presiden Direktur MASA telah mngakui kehebatan ban tersebut. Dia mengatakan Achilles R1 memiliki keunggulan mampu mendongkrak kecepatan mobil 2-3 detik lebih cepat ketimbang ban lain sejenis. Hal itu, kata Pieter, telah dibuktikan saat pengujian di Sirkuit Sentul, Jawa Barat dan Sepang di Malaysia.”Kalau 2-3 detik bisa lebih cepat dalam satu putaran lintasan balap, bisa dihitung berapa waktu yang dihemat bila dalam satu balap itu ada 60 lap atau putaran,” tandas dia.
Selaras dengan pihak produsen ban tersebut, Pieter juga menyebut, kalau dinding-dinding ban tersebut dibuat dari bahan lapisan compound yang lebih kuat. Begitu pula dengan tapak ban, sehingga memiliki daya cengkeram yang lebih kuat. Ihwal target penjualan, Pieter menyebut ban ini diharapkan terjual 1.500 unit saban tahunnya. Namun selain dipasarkan di dalam negeri juga di ekspor ke berbagai negara, diantara ke Australia dan Timur Tengah.
Kenapa ke Australia dan Timur Tengah, karena selain karakter lintasannya hampir mirip dengan sirkuit di Indonesia , saat ini kegiatan balap baik yang profesional, amatir maupun yang hanya penyaluran hobi di negara-negara itu sangat tinggi frekuensinya, begitulah menurut alasan produsen tersebut.
Sedangkan untuk urusan harga, pihak produsen menyebut, pihaknya membanderol Achilles R1 Slick dibawah Rp 1 juta per unit. “Itu untuk ukuran 15-57/R15. Ke depannya pihak mereka akan memproduksi ban ukuran R 17 dan R 13. Harga itu relatif murah dibanding produk sejenis lainnya. Apalagi, saat ini produsen ban lokal belum ada yang memproduksinya, jadi prospeknya cukup bagus,
Jadi bila kita termasuk, orang yang hobi balap maupun memang menekuni di bidang tersebut. Maka tak salah bila anda mencoba ban jenis ini. Selain fungsi yang didapat sangat menjanjikan melalui serangkaian uji coba yang telah dilakukan pada ban tersebut. Juga dalam hal mencintai produk dalam negeri yang kulitasnya tidak jauh beda dengan ban luar negeri. (ryo21)